Monday, June 19, 2017

Baru Sebulan, Langsung Moncer Di Soeharto Cup IV


Persaingan kelas murai batu di Blok Barat terasa makin ketat. Om Robbie Doda (Ansel Pejaten 45) tidak mau kalah start dari pemain-pemain murai lainnya, khususnya di Jabodebatek.
Belum lama ini, dia melakukan take-over terhadap murai batu Satria. Sebelumnya, MB Satria sudah acapkali berprestasi dalam berbagai even regional di Jabodetabek.

Tak lama setelah menjadi miliknya, Om Robbie langsung menampilkan MB Satria dalam gelaran Hanggar Cup 1 Mahakarya Indonesia di Arena Hanggar Teras Pancoran, Jakarta Selatan, 5 Maret lalu.
Penampilannya benar-benar memesona. Dua kelas pun berhasil dijuarainya, yakni kelas utama Hanggar dan Kelas Mahakarya. Selain memiliki materi irama lagu yang aduhai, durasi kerjanya juga maksimal dan gayanya pun oke banget.

Saat menghadapi musuh-musuh di sekelilingnya, murai batu Satria rajin mengeluarkan tembakan cililin, cucak jenggot, dan ngekek lovebird, berpadu dengan lagu burung-burung kecil seperti kenari, serindit, burung-madu (“kolibri”), dan sebagainya.
Melihat penampilannya saat itu, dan bukan sekadar prestasi double winner yang diraihnya, Om Robbie yakin bahwa murai batu Satria bakal menjadi ancaman baru di Jabodetabek. Bahkan dia berharap gacoranyarnya ini mampu berprestasi di tingkat nasional, termasuk even-even akbar yang digelar di luar Blok Barat.
Untuk membuktikan optimistisnya, kicaumania yang kerap disapa Om Robbie Ansel ini menurunkan MB Satria dalam even nasional Soeharto Cup IV di halaman Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Minggu (26/3).
Prediksinya benar! Murai batu Satria mampu bersaing dengan murai-murai hebat dari berbagai daerah di Indonesia. Burung ini mampu bertengger di posisi kedua Kelas Ibu Tien yang dimenangi Anak Lanang (Fitri BKS Samarinda).
Kelas Ibu Tien diikuti sejumlah murai batu papan atas, termasuk Mahadewa andalan Sien Ronny SF yang sehari-hari dirawat Om Dedy JB di Jambi, Mata Angin langganan juara even nasional milik Om Edy Mks (Surabaya), dan sebagainya.
Kini, amunisi Om Robbie di kelas murai batu makin komplet. Apalagi simpanan lawasnya, murai batu Viking, sampai sekarang masih di jalur prestasi. “Tetapi ada pembagian tugas, di mana Viking difokuskan main di kelas murai batu ring,” ujarnya.
Dulu dia memiliki murai hebat lainnya seperti Sutan Raja dan Badai, namun sudah dibeli pemain lainnya. Sekarang koleksi murai batu Om Robbie tinggal enam ekor, termasuk Viking dan Satria yang menjadi andalan utamanya. “Empat lainnya masih dalam proses penyeleksian,” tandas Om Robbie. (d’one)


Sumber : omkicau.com

Perawatan LB Klara Yang Sering Buat Diam Lawannya


Perawatan lovebird jantan memang berbeda dari lovebird betina, khususnya burung-burung yang kerap dilombakan.Hal inilah yang kerap diperlihatkan lovebird Klara milik Om Budi Hidayat, kicaumania yang berdomisili di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan. “Saya perhatikan beberapa kali di lapangan, jika Klara sudah ngekek, maka lawan-lawan di dekatnya langsung ngeruji dan terdiam,” tutur Om Budi kepada omkicau.com.

Menurut Om Budi, Klara bukan termasuk kategori lovebird konslet (bunyi sambil tidur), melainkan tipe fighter. Itu sebabnya, kalau dibawa ke lapangan, lovebird jantan ini kerap menjatuhkan mental lawan-lawan di sekelilingnya, karena mendengar ngekeknya yang panjang.
Yang menarik, lovebird Klara justru kerap ngeruji ketika dilombakan. Bahkan burung ini sering ngekek panjang dalam kondisi menggigit jeruji. Bedanya, Klara ngeruji sambil ngekek panjang, sedangkan lawan-lawan yang mentalnya jatuh oleh aksi Klara justru ngeruji dalam kondisi terdiam.
Dulu, tidak semua event organizer (EO) arus utama membuka kelas lovebird aksi bebas. Akibatnya, Klara selalu absen main dalam even yang diselenggarakan EO tertentu. Kini semua EO arus utama seperti BnR, Ronggolawe Nusantara, dan Radjawali Indonesia sudah membuka kelas aksi bebas, sehingga Klara dapat tampil lintas-EO.
Setiap pekan, Om Budi bisa menurunkan lovebird Klara dalam 2-3 even, dan selalu juara. “Sejak balik lagi ke tangan saya, dua bulan lalu, Klara sudah 50 kali lebih menjuarai lomba,” tutur Om Budi.
Balik lagi? Ya, beberapa waktu lalu, lovebird Klara sempat dibeli Om Bonni N (Mahesa Ratu SF), pemilik murai batu Ninja Hitam dan Excavator. Di tangan Om Bonni, gaco ini diganti namanya menjadi lovebird Samyang.
Om Bonni pun sudah menikmati sejumlah kemenangan bersama lovebird Samyang. Bahkan burung ini nyaris mencetak hattrick dalam even akbar Piala Tirto Kukilo di Samsat BSD Tangerang, akhir tahun lalu. Dalam berbagai even lokal maupun regional, Samyang juga selalu meraih prestasi.
Karena memilih fokus main di kelas murai batu, Om Bonni kemudian menjual kembali lovebird Samyang kepada Om Budi. Kedua kicaumania ini enggan menyebut nilai maharnya. Sejak itulah Samyang berganti ke nama semula: Klara.
Kembalinya lovebird Klara ke tangan Om Budi menjadi berkah tersendiri, apalagi hampir semua EO kini membuka kelas aksi bebas. Kelas yang mengakomodasi lovebird gacor dan mempunyai durasi ngekek panjang, meski itu dilakukan sambil ngeruji.
Perawatan lovebird jantan Klara
Menurut Om Budi, meski ngekeknya sambil menggigit jeruji, kedua kaki lovebird Klara tetap berada di tangkringan. Berbeda dari lovebird ngeruji pada umumnya, yang mana kedua kakinya menyangkut pada jeruji sangkar.
Bagaimana cara merawat lovebird aksi bebas seperti Klara? “Perawatannya sederhana kok, nggak ribet,” ujar pria yang sehari-harinya bekerja sebagai perawat harimau sumatera di Kebun Binatang Ragunan Jakarta.
Dalam kesehariannya, lovebird Klara tidak perlu mandi maupun dijemur. Sangkarnya cukup digantung di pojokan teras, dalam kondisi sendirian dan tanpa dikerodong. Burung baru dikerodong pada malam hari saat mau diistirahatkan.
Pakan utamanya berupa milet polosan, tanpa dicampur pakan bijian lainnya maupun extra fooding (EF). Kalau mau dilombakan, barulah burung dikerodong seharian penuh.
Dalam kondisi top form, lovebird Klara sekali narik bisa ngekek dengan durasi lebih dari 2 menit. Cirinya tak berubah, yakni narik suara panjang sambil gigit jeruji dan angkat sebelah kaki. Suara isiannya terdiri atas walang krek, parkit, hingga kenari yang dibawakannya secara bergantian. (d’one)


Sumber : Omkicau.com

Sunday, June 18, 2017

Rahasia Menjadi Juara Langganan, Dulu MB Ini Rusak Parah


Om Budut merupakan salah satu punggawa MMS Busi Team Sidoarjo. Salah satu jagoan andalannya adalah murai batu Black Martil. Ada pengalaman menarik ketika Om Budut memutuskan untuk membeli burung ini. Jangan dikira dia membelinya usai menjuarai lomba / latber / latpres, atau dalam kondisi fit. Yang terjadi justru sebaliknya. Burung dibeli dalam kondisi rusak parah!!!

Ya, burung ini dibeli Om Budut dari seorang teman kicaumania dalam kondisi rusak parah. Beberapa gangguan kronis yang dialami saat transaksi pembelian antara lain:
  • Terkena telo (gangguan syaraf)
  • Suaranya serak
  • Susah mabung
  • Kaki berkerak dan berjamur parah
Cukup lama Om Budut mengupayakan kesembuhan murai batu anyarnya, tetapi tidak ada hasil yang signifikan. Lalu dia teringat sejumlah produk Om Kicau. Setelah membaca beberapa produk dan manfaatnya, Om Budut pun membeli sejumlah produk yang diyakininya bisa mengatasi problem kompleks MB Black Martil, yakni BirdProBirdTwitterBirdMolt-PreBirdCream, dan TestoBirdBooster.
Hasilnya? Inilah testimoni asli dan jujur dari Om Budut:
  • Gangguan saraf / telo teratasi dengan BirdPro
  • Suara serak tersembuhkan oleh BirdTwitter
  • Susah mabung teratasi oleh BirdMolt-Pre
  • Kaki sudah tidak berkerak lagi berkat BirdCream
Selain itu, Om Budut juga rutin memberikan TestoBirdBooster sebagai air minumnya, dan membuat birahi MB Black Martil menjadi stabil.
Burung yang tadinya rusak parah itu akhirnya bisa ditampilkan kembali di lapangan. Betapa senang hati Om Budut, karena Black Martil hampir tiap pekan selalu menjuarai even latberan maupun latpres di Sidoarjo dan sekitarnya.
“Kalau mau lomba, biasanya mulai H-3 saya berikan BirdPower, juga produk Om Kicau. Sungguh tidak percaya, burung yang tadinya saya beli dalam kondisi memprihatikan, tidak terawat, bahkan hampir mati, kini bisa stabil di jalur juara,” ujar Om Budut.
Beberapa prestasinya sepanjang Desember 2016 antara lain juara 1 Latpres AKBC di Karangjati, Pandaan, Pasuruan (4/12), juara 1 dan 5 Pesona Lingkar Timur Berkicau yang diadakan Handayani SF di Jl Lingkar Timur 5 Sidoarjo (12/12), serta juara 2 dan 3 dalam even Surya Bird Club (25/12).
Karena itulah, kepada rekan-rekan kicaumania terdekatnya, Om Budut tidak ragu-ragu memberikan rekomendasi untuk menggunakan produk-produk Om Kicau yang terbukti ampuh ketimbang merek-merek lainnya.
Perawatan harian dan lomba MB Black Martil
Berikut ini pola perawatan harian dan settingan lomba yang rutin diterapkan pada murai batu Black Martil.
  • Setiap pagi, sekitar pukul 05.00, burung diembunkan sambil diberi 5 ekor jangkrik.
  • Selanjutnya, burung dijemur hingga pukul 07.00.
  • Setelah dijemur (tanpa tenggeran), burung kembali diberi jangkrik sebanyak 5 ekor.
  • Jadwal mandi hanya dilakukan sore hari, sekitar pukul 17.00, namun rutin setiap hari.
  • Kalau mau lomba, maka settingan dilakukan mulai H-3. Dalam hal ini burung diberi 2 sendok kroto yang sudah ditetesi BirdPower. Adapun porsi jangkrik seperti hari-hari sebelumnya.
  • jam 5 sore mandi stiap hari
Dengan perawatan seperti inilah, murai batu Black Martil berhasil melakoni perannya sebagai “from zero to hero”. Burung yang semula rusak parah, kini malah jadi langganan juara di tangan Om Budut.

Oh ya, Om Budut juga rutin memberikan TestoBirdBooster / TBB setiap dua hari sekali. Dosisnya, TBB diambil seukuran pentok korek, kemudian dicampurkan ke dalam air minum. Black Martil ternyata makin doyan minum setelah rutin diberi TBB.
“Dulu setelah beres mabung, Black Martil hanya ngeriwik saja setiap hari. Tapi setelah saya beri TBB, burung sudah tidak pernah ngeriwik lagi,” tutur Om Budut.
Efek BirdPower juga dirasakan Om Budut sangat dahsyat. Pasalnya, kalau sudah diberi kroto campur BirdPower, maka begitu digantang burung langsung bongkar materi isiannya, yang terdiri atas suara tembakan cililin, tengkek buto, dan burung gereja tarung, dengan lagu kenari, blackthroat, dan suara burung kecil lainnya.
Om Budut semula juga tak percaya, gaconya yang susah mabung akhirnya bisa mengakhiri deritanya. BirdMolt-Pre yang digunakannya memang berfungsi untuk menumbuhkan bulu baru, dan mendesak bulu lama agar cepat ambrol.
Selama ini banyak kicaumania yang salah faham kalau produk BirdMolt-Pre berfungsi merontokkan bulu. Bukan! Yang benar adalah memacu tumbuhnya bulu-bulu baru, sehingga mendesak bulu-bulu lama agar cepat luruh atau ambrol.
Begitu juga tentang BirdPro. Awalnya Om Budut ragu, apakah bisa murai batu yang mengalami tetelo sedemikian parah bisa sembuh. Ternyata bisa. Bahkan Om Budut juga mencoba obat ini untuk merpati balapnya.
tu foto merpati balap saya yang kena tetelo dan sekarang sudah sembuh 100 persen, setelah saya  berikan BirdPro selama dua minggu. Koordinasi sarahnya sudah normal, dan tidak mengalami tremor lagi. Terimakasih Om Duto, produk njenengan pancen jhoooozzz,” tandasnya. (OK-1)

Semoga bermanfaat.
Disunting dari omkicau.com

Terapi Untuk Lovebird Gacor Dalam 1 Minggu


Terapi ini yang sudah banyak dipraktikkan sejumlah kicaumania untuk menggacorkan lovebird jenis apapun. Bisa diterapkan pada lovebird yang sudah cukup umur, tetapi performanya belum maksimal. Atau sudah pernah gacor, kemudian mengalami penurunan performa. Disebut terapi 1 minggu, karena rata-rata bisa memperbaiki performa burung dalam waktu 3-6 hari. Terapi ini merupakan kreasi Om Rahmat (Ragunan SF Jakarta) 

Lebih dianjurkan apabila terapi ini dipraktikkan untuk burung piaraan di rumah, termasuk yang dijadikan sebagai master bagi burung kicauan lainnya. Meski demikian, boleh juga diterapkan untuk lovebird yang sebelumnya pernah dilombakan. Tetapi, apabila sudah kembali gacor, dapat dikembalikan ke perawatan harian dan / atau perawatan menjelang lomba.

Berikut ini langkah terapi yang bisa dilakukan setiap hari, setidaknya selama 1 minggu :
  1. Pukul 07.00, lovebird dimandikan dengan cara disemprot (menggunakan hand sprayer) hingga basah kuyup. Jika selama ini Anda terbiasa membiarkan burung mandi dalam bak / karamba, ya untuk sementara bisa diganti dengan cara disemprot dulu.
  2. Setelah disemprot, burung dijemur hingga pukul 10.00.
  3. Angkat burung dari penjemuran, kemudian diangin-anginkan sekitar 5 menit.
  4. Selanjutnya, dilakukan mandi semprot tahap kedua. Caranya sama seperti tahap pertama, yaitu burung disemprot hingga basah kuyup, lalu dijemur kembali hingga pukul 12.00.
  5. Angkat burung dari penjemuran, kemudian digantung di tempat biasanya. Biarkan lovebird Anda beristirahat, atau ditempelkan dengan burung yang biasa dimaster menggunakan lovebird.
  6. Terapi ini biasanya mampu mengubah performa lovebird dalam waktu 3-6 hari, atau sedikitnya dalam rentang waktu tersebut sudah ada kemajuan daripada sebelum diterapi.
Selama menjalani terapi ini, ada dua hal yang perlu diperhatikan:
  • Menu dan waktu pemberian pakan tetap seperti biasanya. Khusus menu, usahakan bisa lebih bervariasi agar tidak monoton.
  • Selalu menjaga kebersihan sangkar, dan aksesorisnya (wadah pakan / minum).
Terapi di atas sepertinya sederhana. Tetapi jika melihat prosesi perawatan di atas, ada kombinasi schock therapy kondisi panas-dingin yang membuat tubuh burung seperti segar kembali, dan birahi terdongkrak secara optimal (tidak kurang, tidak berlebihan).
Selamat mencoba.
di sunting dari omkicau.com

Friday, June 16, 2017

Meski Ditinggal Sibuk Kerja, MB Ini Tetap Raih Gelar Juara..!!! Berikut Tips Jitunya


Selama bekerja di Jakarta, saya harus berangkat sebelum matahari terbit dan pulang malam selepas maghrib. Rasanya, ini hal biasa bagi kebanyakan pegawai dan karyawan di Ibu Kota.

Berjibaku dalam kubangan kemacetan jalan raya, juga banjir saat musim hujan, juga hal biasa di Jakarta. Lelah, letih, dan penat serasa lenyap setiap tiba hari Sabtu dan Minggu. Itulah kesempatan bagi saya untuk merawat dan melombakan burung.
Saya punya seekor murai batu, namanya Balloteli. Burung ini saya beli sejak masih bahan seharga Rp 800.000, saya master dan rawat sendiri dalam keterbatasan waktu. Mungkin karena kualitas genetiknya memang bagus, saya cukup puas dengan prestasinya selama ini.
Beberapa teman menyebut Balloteli sebagai murai batu dengan harga kaki lima, tapi rasa bintang lima, he.. he.. Ya, meski perawatannya minimalis, tetapi hasilnya maksimalis.
Berikut ini tips perawatan murai batu Balloteli dalam kondisi keterbatasan waktu saya selama ini.
Perawatan harian
  • Pukul 05.00, burung dikeluarkan, dan langsung masuk kandang umbaran. Kandang umbaran berada di teras, dan tidak terkena sinar matahari secara langsung.
  • Sarapan pagi berupa 6 ekor jangkrik alam, ditambah 1 sendok teh kroto.
  • Pukul 07.30 sudah tiba di kantor, absen pagi dulu, kemudian mencuri waktu sebentar ke pasar burung untuk membeli kroto dan jangkrik.
  • Setiba di kantor, kroto disimpan di dalam kulkas milik kantor, he.. he.. (waduh, ketahuan bro).
  • Pukul 19.00, saya sudah tiba di rumah. Burung langsung dipindah ke sangkar harian, kemudian dikasih 6 ekor jangkrik, dikerodong dan dimaster menggunakan audio mp3 sampai pagi.
  • Karena pagi hingga petang tidak sempat merawat, saya memandikan murai batu Balloteli pukul 20.00, tetapi hanya tiga hari sekali.
Perawatan jelang lomba
  • Perawatan lomba dimulai sejak Kamis, atau H-3.
  • Sejak Kamis hingga Sabtu, burung full kerodong. Porsi jangkrik dinaikkan dua kali lipat, menjadi 12 ekor pada pagi hari, dan 12 ekor malam hari (sepulang kerja).
  • Minggu pagi, burung dijemur sebentar biar hangat, kemudian masuk karamba mandi sambil menyantap 6 ekor jangkrik (seperti setelan harian).
  • Habis mandi, burung dianginkan sebentar, kemudian dikerodong biar istirahatnya nyaman, sebelum akhirnya dibawa ke arena lomba.
  • Sekitar 1 jam sebelum sesi murai batu dimulai, Balloteli diberi 3 ekor ulat hongkong dan 3 ekor jangkrik, supaya saat lomba bisa mengeluarkan tembakan-tembakan andalannya.




Begitulah sobat kicaumania, sepenggal kisah perawatan murai batu Balloteli. Semoga bisa menginspirasi sobat kicaumania yang kebetulan menjadi pegawai, karyawan, atau buruh di Ibu Kota yang sejak pagi hingga petang sudah tidak berada di rumah.

disunting dari omkicau.com

Stabilkan Lovebird OB Saat Di Lombakan Dengan Oplosan Milet Dan Gabah




Lovebird bukanlah burung tipe fighter (petarung). Karena itu, ketika ditampilkan dalam lomba, ia tak selalu berada dalam kondisi top form, sehingga bisa rajin bunyi dan menekan lawan-lawannya. Nah, agar lovebird tampil prima saat lomba, kunci utamanya adalah menyetel kondisi birahinya, melalui pengaturan extra fooding (EF). 

Seperti diketahui, untuk keperluan nutrisi dasar, lovebird dapat diberikan pakan bijian seperti millet putih. Pemberian millet putih tidak akan menyebabkan birahi lovebird menumpuk. Istilah Om Yayat (Yayat Andrianto, perawat lovebird Dora, juara 2 di Piala Raja 2013) pakan ini bersifat netral, alias sekadar mengenyangkan.
Nah, untuk mendongkrak birahinya, burung perlu diberi extra fooding (EF) seperti jagung muda, biji matahari, kangkung, maupun kroto. Pakan tambahan inilah yang berperan penting terhadap kondisi birahi lovebird, termasuk saat lomba.
Karena targetnya adalah bagaimana agar birahinya bisa optimal saat lomba, maka pemberian EF bisa digencarkan sehari menjelang lomba (H-1). Om Yayat biasa melakukannya pada Sabtu sore, diawali dengan pemberian 10 – 25 butir biji matahari.
“Pada hari Minggu, sebelum dibawa ke lapangan, kita amati dulu apakah birahi lovebird sudah naik atau belum. Jika kurang birahi, bisa diberi cacahan kangkung atau jagung muda. Selain itu, air minum bisa ditaburi sedikit garam untuk asinan,” ungkap Om Yayat yang tinggal di Desa Tapan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.
Selanjutnya, saat burung sudah dibawa ke lapangan, amati kembali perilakunya. Sebab, terkadang LB mengalami peningkatan birahi secara berlebihan. Gejala yang terlihat, misalnya, burung ngeruji atau ngering, yaitu menempel pada jeruji sangkar sambil berputar-putar pada jeruji tersebut. Selain itu, burung juga sering turun ke dasar sangkar, kemudian ngeruji lagi, dan seterusnya.
Kalau Anda melihat lovebird menampilkan perilaku seperti itu, bisa dipastikan birahinya berlebihan, dan harus segera diturunkan. Caranya? “Berikan gabah dari beras merah, yang dioplos dengan millet putih,” kata Om Yayat.
Jika Anda membaca porsi pemberian biji matahari di atas berada dalam kisaran 10 – 25 butir, hal itu karena karakter masing-masing burung tidak selalu. Karena itu, Anda dapat mengatur setelan paling tepat, setelah melalui beberapa eksperiman. Silakan dicoba dari porsi paling minimalis dulu: 10 biji matahari, kemudian amati kondisi birahi dan perilakunya menjelang lomba.
Jika setelan ini dirasakan sudah tepat, berarti lovebird Anda secara genetis memang memiliki birahi tinggi. Jika burung sampai membutuhkan 25 biji matahari agar birahinya naik, berarti secara genetis birahinya rendah sehingga harus disokong melalui EF yang banyak pula.
Menurut Om Yayat, dalam satu rumah sebaiknya cukup memelihara dua ekor lovebird, agar burung tidak selalu bersahut-sahutan. Sebab, hal ini akan menguras staminanya, sehingga saat di lapangan malah tidak bisa bekerja.
Namun, kalau Anda bisa mengakalinya, tentu bisa saja memelihara lebih dari dua ekor. Misalnya, LB dimasukkan dalam ruang terpisah dan agak berjauhan, sehingga suaranya tak begitu jelas terdengar oleh lovebird lainnya.
Semoga bermanfaat.

disunting ulang dari omkicau.com

Thursday, June 15, 2017

Nasib Murai Ini Sungguh Malang, Padahal Performanya Tak Di Ragukan Lagi


Pernah mendengar nama burung Natalia? Inilah burung murai batu nias milik Om Gunawan Solo Natalia memang fenomenal. Juara berulang-kali, termasuk dalam laga Bupati Cup Cirebon, 3 kali turun dua kali juara 1  dan sekali runer up.

Keistimewaan Natalia memang bukan hanya pada performa, tetapi juga pada perawatannya yang diakui super mudah, baik dari segi pakan harian maupun setelan lomba. “Yang perlu diperhatikan pada Natalia hanya dua hal. Satu adalah harus mandi tiap hari, dan air di karamba bukan bekas mandi burung lain. Kalau air barusan untuk mandi burung lain, nggak bakalan dia mau menyentuh air. Begitu diganti air baru, wah langsung berkecipukan di karamba,” kata dia yang dibenarkan Om Wawan.

Hal yang dilakukan untuk menjaga peforma stabil Natalia adalah harus mempertemukan dengan murai batu lain secara periodik di arena lomba atau latberan. Minimal dua pekan sekali harus ditrek di arena. “Kalau tidak, dia akan terlalu ganas, malah tidak stabil mainnya. Itulah makanya saya harus sering menurunkan Natalia meski di even yang kecil sekalipun. Kalau soal hadiah, waduh Om, bukan itu tujuannya,” kata Om Gun yang mengaku bukan sebagai pelomba burung tetapi lebih sebagai penikmat burung.


Tentang Natalia sendiri dia memang belum berniat untuk melepasnya meski banyak orang ingin meminangnya. “Bukan apa-apa sih, cuma masih sayang karena kita belum tentu akan mendapat burung dengan rawatan yang super gampang tetapi berkualitas seperti itu,” kata dia. 

Kapan burung itu ditawar 300 juta? Saat kondisi mabung. Loh kok bisa? Ya begitulah cerita Om Gunawan yang dilaporkan Waca untuk omkicau.com. Ditawar 300 juta rupiah oleh Haji Sadat Tangerang. “Natalia tidak dijual,” tegas sang majikan. 


Setelah selesai menjalani masa mabung dicoba pada lomba burung laga Diplomat PJSI Solo ke-2 Sayang, saat itu Natalia tidak menemukan lawan tangguh. Begitu moncer sebagai juara 1, burung ini akan diistirahatkan dulu. “Kita siapkan untuk lomba KM Cup VI di Ungaran.” kata Wawan yang selama ini merawat Natalia.

Natalia akhirnya Mati
Setahun kemudian setelah sakit selama sebulanan, nyawa murai batu Natalia milik Om Gunawan Solo tidak tertolong. Natalia mati meninggalkan nama yang akan terus menjadi legenda. 
“Iya Om. Ngedropnya sejak sebulanan yang lalu. Lantas dirawat teman karena saya tidak tega menanganinya. Beberapa saat membaik tetapi kemudian memburuk lagi, demikian terus naik-turun sampai akhirnya mati kemarin,” kata Om Gun melalui telepun.
“Beberapa upaya pengobatan sudah dilakukan tetapi ya bagaimana lagi Om kalau memang jalan itu yang harus dilalui,” kata Om Gunawan yang menggambarkan sakit Natalia seperti burung yang mengalami gangguan pernafasan.

artikel selengkapnya baca omkicau.com